Teman-teman sekalian pasti pernah mendengar cerita kura-kura balapan dengan kelinci. Yang pemenangnya adalah kura-kura. Mungkin cerita ini sepintas remeh, namun apabila kita analisa lebih lanjut ternyata sungguh menarik.
Menurut anda mengapa si kura-kura mau balapan dengan kelinci? sedangkan dia tahu diri sendiri sangat lambat. Dilihat dari sudut manapun peluang keberhasilan menang hampir 0 %.
Hmm.. Kenapa ya kok si kura-kura mau bertanding? Apa si kura-kura sudah menjadi bodoh?
Ternyata tidak, beginilah kesimpulannya:
1. Kura-kura tahu sifat alami dari kelinci, biarpun dia cepat namun kelinci ceroboh dan sombong. Pernahkah Anda bertemu dengan orang yang sangat pintar, namun sangat sombong? sebaliknya, kura-kura biarpun lambat, namun dia tetap rendah hati. Pernah kah Anda bertemu dengan seorang yang sepertinya tidak terlalu pintar, namun sangat rajin dan attitude yang bagus? Bila Anda sebagai bos pilih yang mana, kelinci atau kura-kura? tidak tahu bisa diajari menjadi tahu asalkan dia niat belajar. Namun karakter sulit diubah.
2. Musuh terbesar adalah diri sendiri. Kura-kura tidak pernah menganggap ini sebagai perlombaan, tapi sebagai batu loncatan. Kura-kura tidak pernah menganggap kelinci sebagai rival, namun musuh terbesarnya justru adalah diri sendiri.
Jika dipikirkan secara mendalam, tersembunyi sebuah kebijaksanaan yang sangat tinggi yang membutuhkan pemahaman mendalam.
Jadi manakah yang terbaik? Nomor 1? Ada berapa musuh yang harus anda kalahkan agar menjadi nomor 1? Apakah anda bisa terbang lebih baik daripada seekor lalat? Mengalahkan seekor lalat pun tidak bisa, apakah itu yang dinamakan terbaik dan nomor 1?
Saat anda mampu mengalahkan bayangan yang selalu mengikuti anda kemanapun anda berada (maksudnya adalah diri sendiri), saat itulah anda menuju level selanjutnya.
3. Yang penting adalah berusaha dengan maksimal. Kura-kura tidak pernah peduli siapa yang akan menang, dia hanya senang dengan tantangan. Yang dilakukan hanyalah mengeluarkan potensi maksimalnya, pada akhirnya yang dicari adalah kepuasan diri. Bukan menang atau kalah.
No comments:
Post a Comment